Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Salah satu sisi steffan magdalinski

Tidak pantas menuliskan namanya dengan huruf kapital. Orang ini andil dalam menghapus tempat bermain para blogger yang selama ini disebut sebagai Multiply.com. Bersama para anteknya yang berasal dari Indonesia, dia mengganti situs social media terkenal itu menjadi sebuah toko online ecek-ecek yang bertujuan mengambil banyak keuntungan dari transaksi buyer dan seller. Dalam berbagai testing ternyata sistem Multiply yang baru masih sangat prematur. Sebagai fungsi toko, fungsi utama pada Manajemen Order dan Manajemen Produk masih tidak berfungsi. Apalagi pengiriman. Jika anda melakukan order sebuah CD, maka bisa jadi biaya kirim anda akan dikalikan jumlah CD. Ngeri. Protes para buyer dan seller di facebook, justru diblok dan dihapus, menunjukkan betapa mereka otoriter dan lebih suka membungkam. Saya masih ingat kejadian kasus PakdeSumitro. Menembus password adalah hal yang biasa dilakukan oleh para staff multiply. Ingkar janji secara publik juga dilakukannya.. seperti ketika berjanji par

Bawang... oh bawang

Beberapa waktu lalu saya dengar tentang akan ada impor bawang. Saat itu para petani dari Brebes dan Tegal mulai meradang. Dengan impor bawang, tentu mereka akan segera tergerus. Bawang impor dari luar, bisa jadi bermutu seperti nasib buah-buahan China, yang asal banyak murah tapi kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalamnya. Bawang super mahal, hasil-hasil pertanian justru impor, hanya terjadi di negeri ini dan pada masa kepemimpinan presiden kita yang sangat manja ini. Presiden yang tidak pernah bisa menerima kritik rakyat. Presiden yang ketika sadar akan tersinggung segera membuat pernyataan 'minta kasihan'. Presiden yang doktor Pertanian yang desertasinya berjudul : "Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya Mengatasi Kemisikinan dan Pengangguran : Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal". Presiden yang gemar dengan pencitraan. Presiden yang baru bertindak setelah ada gejolak. Presiden yang memalukan rakyatnya dengan ke-blegug-annya.. Presiden yang k